Sabtu, 27 Juli 2013

Bakmi Hejo -- Lezat Berkesan

Fenomena “sharring economy” belakangan ini telah menjadi model sekaligus solusi dari upaya pertumbuhan sekaligus pemerataan ekonomi rakyat. Sebut saja Gojek yang menerapkan konsep sharring economy ini telah berhasil merambah ke berbagai sektor bisnis yang menstimulus para UKM untuk meningkatkan omsetnya (seperti Go Food dan Go Car).


Tidak terkecuali usaha di bidang kuliner, seperti bakmi ayam. Menu makanan dari bahan olahan mie ini telah lama dikenal oleh masyarakat dunia, khususnya di Indonesia. Bahkan telah dipercaya oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan makanan “pengganti” nasi. Tidak saja di Indonesia, bahkan masyarakat di seluruh dunia pun sudah akrab dengannya. 
Mie Hijau, Mie Buatan Sendiri, Langsung dari penggilingan mie, Sehat bergizi, Tanpa MSG, Tanpa Pengawet, Tanpa Pewarna Buatan.


diproduksi sendiri
Namun diperlukan inovasi agar mendapatkan menu makanan yang dapat menyentuh kebutuhan pasar dari berbagai kalangan. Mulai dari sisi kebutuhan untuk mendapatkan makanan yang nikmat dengan harga terjangkau hingga memberikan nilai tambah pada sisi kesehatan.

Bakmi Hejo hadir untuk menjawab semua kebutuhan di atas. Alasannya, disamping sensasi rasanya yang nikmat, harga jualnya pun terjangkau. Yang terpenting, dikarenakan mie-nya diproduksi sendiri, kandungan zat hijau daun (klorofil) dalam setiap lembar mie-nya akan dipercaya sangat baik bagi kesehatan tubuh.

Konsep yang ditawarkan dalam bisnis ini adalah kerjasama kemitraan (lebih dikenal dengan syirkah), dimana masing-masing pihak memiliki kontribusi dan andil secara proporsional dalam rangka memajukan usaha agar mendulang berkah bersama. 

Kedepan sangat dimungkinkan akan banyak pihak yang bisa bersinergi sehingga akan dapat memperluas jejaring dan menguatkan brand image bisnis ini.

Berapa besar investasi untuk usaha Bakmi Hejo ?

Mungkin jawaban ini yang ditunggu oleh Anda…Untuk besar investasi kemitraan (syirkah) dari sebuah paket usaha Bakmi Hejo adalah sebesar Rp. 17,5 juta (belum termasuk sewa tempat), dengan estimasi BEP (kembali modal) maksimal 12 bulan.


Apa saja yang didapat dari investasi sebesar itu ?


1. Etalase bambu (artistik) ukuran 120 x 65cm, .

2. Perlengkapan dagang lainnya antara lain :
- Dandang Mie, 1 buah
- Tempat ayam, 1 buah
- Serokan Mie, 2 buah
- Talenan, 1 buah
- Irus, 1 buah
- Tabung 3 kg, 1 unit
- Kompor Gas untuk mie, 1 set dengan tabung gas 5kg
- Mangkok ayam, 2 lusin
- Tempat Kuah , 2 lusin
- Sumpit tulang, 2 lusin
- Sendok & Garpu, 1 lusin
- Tempat Sambal, 4 buah
- Tempat Saos & Kecap, 4 set
- Tempat Sendok, garpu & Sumpit, 4 buah
- Tempat Tisue, 4 buah
- Tempat bumbu, 4 set
- Kursi, 8 buah
- Kontener Mie, 2 buah
belum termasuk biaya kirim




Tidak ada komentar: